Hey,
semua labilholic dari seluruh penjuru dunia, penjuru angkasa, dari semua lubang
gua dan lubang hidung! Apa kabar semuanya? Yang sumringah, nyengir-nyengir
jatuh cinta, girang gajian, galau selama hidup selalu menjomblo, dan semuanya,
pokoknya semuanya! Jumpa lagi di Petualang Labil, blog tidak jelas, seperti
muka penulisnya, tapi akan selalu menyajikan cerita-cerita yang lebih tidak
jelas lagi. Walaupun begitu, tempat-tempat adventure selalu berkelas.
Apa
kalian sudah membaca postingan mengenai Pantai Puru? Kalau sudah, sekarang
Petualang Labil akan menceritakan tentang tetangganya. Namanya, Pantai Oesain.
Anak perawan chuy. Wuihh, natural, cantik sekali pantainya. Trip dadakan yang
direncanakan selama tiga hari ini salah satu yang aku suka. Menemukan tempat
yang statusnya undercover itu selalu membuat Petualang Labil semangat,
membara bagai api! Api asmara :D
Labilers
kali ini masih bersama Ole, Torres (IG: @rudiadu), Endah (IG: @kim_endah) terus
juga ada temannya Endah, tapi Petualang Labil lupa namanya. Ya ampun, padahal
temannya Endah yang cewek cantik juga lohh. Kalau namanya sudah lupa, peluang
menutup lubang status jomblo jadi meluap. Kasihan, stabil menjadi jones, situ
lagi ngapain? Masih sendiri terus, lagi uji nyali? Kaka nona yang terlewatkan.
Well,
perjalanan labilers dari Kupang menuju Baun seharusnya kalau berkendara santai
bisa memakan kurang dari satu jam. 45 menit mungkin sudah maksimal. Tapi karena
lagi kejar target, kita cuman menghabiskan 45 menit saja. Wow! Apa bedanya?
Apanya yang spesial? Ternyata hal yang tidak perlu dibanggakan, sebenarnya.
Biasa saja, bukan? Maklum, kejar target.
Nantinya
sampai Baun, Labilholic tinggal menuju arah Pantai Puru. Kalau ketemu
pertigaan, buat jadi perempatan. Bingung kan? Namanya juga Labil. Nanti, akan
ada sebuah pertigaan, ada papan penunjuk antara Pantai Puru dan Pantai Oesain.
Nah, kalau Pantai Puru labilholic bisa terus lurus saja. Tapi kalau ke Pantai
Oesain, mesti belok ke kiri.
Sedikit
dimanjakan jalan aspal, penderitaan menjemput. Jalan berbatu. Batunya gede!
Segede lubang di hatiku. Lumayan panjang kita akan diajak menderita ria. Jadi
pertanyaan besar di benak Petualang Labil. Mengapa setiap akses menuju tempat
keren, hampir tidak bisa ditemukan jalan yang mulus? Mungkin seperti itulah
hidup, yang selalu menyusahkan, tapi ketika tiba di tujuan, rasa bangga dan
lega meluap akan keindahan tujuan kita. Tumben bijak :D Omong deng?
Selamat
datang di Pantai Oesain, guys! Deburan ombak khas pantai selatan menggaruk
daratan menyapa Labilers yang tiba, walaupun di jalan masuk pantai ada sapi
yang menghalangi. Tidak apa-apa, itu adalah sapaan selamat datang dari Om Sapi.
Cipika-cipiki dulu dengan Om Sapi biar otak lu sehat.
Salah satu tanda kalau pantai belum dieksplorasi adalah ketika masuk ke areanya, tidak ada biaya pass. Karena masuk ke sini belum bayar, itu artinya Pantai Oesain masih jarang dieksplorasi chuy.
Bukan
sekedar pantai, Pantai Oesain punya karakteristik tersendiri. Di Pantai Oesain
ada danaunya juga. Silahkan dipilih, mau air asin yang bergelombang, atau mau
air tawar yang tenang. Tapi Petualang Labil belum bisa merekomendasikan danau
ini aman untuk berenang atau tidak. Apalagi lautnya, ombaknya ganas men! Kaya
mantan ngamuk minta balikan. Mending foto sajalah, daripada mati konyol.
Keren
gak chuy? Sunset tidak terlihat di sini. Namanya juga pantai selatan. Matahari
kan tidak terbenam di selatan, jadi sunsetnya di arah barat. Tapi jangan
berkecil hati, sekalipun terhalang tebing, sunset di Pantai Oesain masih
terlihat berkelas, nyata, dan jelas. Cetar membahana sampai Syahrini menjadi
Syahroni.
|
Nikmat
Tuhan mana lagi yang mau kau dustakan? Indonesia adalah berkat Tuhan yang
paling besar. Alamnya indah. Makanannya enak. Aku tidak mau bicara
orang-orangnya. Sebagian besar ramah, tapi ada banyak juga yang nakal.
Teriak-teriak orang lain jahat, pas dia nakal malah kabur. Itu mental apa
gorengan?
Yang penting, Indonesia yang alamnya ibarat markas petualangan ini, dan makanannnya
yang menggoyang lidah itu, tidak boleh dirusak. Perusak Indonesia adalah segelintir
orang tidak tahu diri. Kita Indonesia! Tetap tenang, tetap unyu. Salam lestari,
salam Petualang Labil.