Laman

Tuesday, February 12, 2019

Air Terjun Takrubu

Hari ini ada yang salah dengan pagiku. Aku seperti terbiasa tanpa sapaanmu. Sudah satu bulan sejak hari itu, hari yang membuat gundah isi dadaku. Ya, paketan internetku belum aku isikan.
Heyy yooo guys, bertemu lagi dengan Petualang Labil, traveler yang rajin menabung dan berdoa, serta menolak dengan keras Rencana Ulang-Ulang Permusikan yang sedang dibahas oleh anggota dewan sempak 7 bulan belum dicuci, alias otak mereka yang belum dicuci. Bagaimana tidak ditolak? Lihat saja salah satu pasalnya mewajibkan kegiatan sekelas pensi sekolahan harus menggunakan jasa Event Organizer? Jualan rantangan macam apa coba? Dan yang pasti, takut saja RUU ini menjadi singlet bermata dua. Bukan juga, tapi lebih ke kriminalisasi musisi, dan pengekangan kreatifitas bermusik.

“Silet woyy bukan singlet. Lagipula peribahasa yang benar adalah Pisau bukan Silet.”

Nah labilers, seperti intro di atas, Petualang Labil sudah sebulan ini menjomblo. Eits, sorry, maksudnya sebulan ini tidak isi paketan, jadi barulah sekarang cerita ini Petualang Labil tampilkan. Maklum saja yah Labilholic, Petualang Labil ini masih tinggal di kos-kosan.
Masuk ke dalam substansi, cerita kali ini Petualang Labil akan memberi gambaran perjalanan yang Petualang Labil lakukan ke Air Terjun Takrubu. Air Terjun ini berlokasi di Baun. Dari Kota Kupang, Baun itu berada di Selatan, jarak tempuhnya sekitar 45 menit menggunakan kendaraan beroda dua. 
Ini kali kedua Petualang Labil datang bermain di Air Terjun Takrubu. Kali ini yang menjadi Labilers adalah @vester_bili @elizabeth_vee dan @marianasogen. Kalau di perjalanan sebelumnya yang menjadi labiler adalah @jovan_johanes
Perjalanan dimulai dari rumahnya @elizabeth_vee. Kita sempat beristirahat di jalanan sembari menunggu ban motor milik @marianasogen yang pecah saat perjalanan. Setelah selesai, kami kembali ke rumah masing-masing.

“Koe ini sakit di bagian mana biar saya perbaiki. Ini ceritanya belon selesai,”

Singkat cerita kami tiba di jalan setapak menuju Air Terjun Takrubu. Karena masih dalam musim hujan, jalanan sekitar Air Terjun menjadi licin. Medan menjadi berbahaya, karena itu perlu menjaga setiap langkah agar hati-hati menapaki setapak licin tersebut. Pun orang yang datang berkunjung juga lumayan banyak. Bahkan ada yang datangnya rame-rame bersama keluarga menikmati akhir pekan saat itu. Untung bukan keluarganya Yonkou Big Mom.

“Katanya ada keluarga, lah itu fotonya cuman laki-laki sebatang kara.”

Kondisi hujan membuat air yang seharusnya berwarna tosca menjadi a little bit  kecoklatan. Kabar baiknya, kondisi tersebut tidak membuat pengunjung untuk ragu-ragu berbasah ria menikmati nuansa alam di sana. Tinggi air terjun yang sekitar 10 meter itu tidak membuat kolam di ujung lidah air terjun menjadi berbahaya apabila pengunjung ingin mandi di sana. Lumayan cocok juga untuk berpose ala Putri Marino.
Juga trip yang kedua ini ada yang berbeda nih. Sudah ada papan-papan bertuliskan pesan kreatif di sekitar air terjun dari komunitas yang namanya @ugal_squad. Ini nihh anak muda peduli kebersihan lingkungan. Keren kan? Walaupun lebih keren Petualang Labil sih, hehehe. Nanti kalian komen yah mana yang lebih keren.

“Kaka Labil memang keren, tapi gila nihh sama sahh”


 Okey, setelah mengambil gambar dan video, sekarang waktunya kita pulang. Nah, kali ini juga butuh perjuangan untuk naik kembali nih. Bagian tangga air terjun mungkin yang paling berbahaya. Saat datang dan pulang, kalian harus hati-hati biar kalian tidak jatuh. Banyak juga batu yang sedang menunggu kepala kalian untuk dihancurkan.

“Dasar psikopat lu!”

Artinya yah kalian mesti hati-hati biar trip apapun itu kalian tetap selamat. Senang rasanya bisa membawa teman-teman Labilers berkunjung ke sini. Akhirnya Petualang Labil jadi panutan choy. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihanya yah kalau kalian berkunjung ke sini. Kalau kalian tetap mau ngemil tapi masih suka nyampah, saran aja nihh guys, mending kalian makan sekalian dengan bungkusannya. Deal yah?

Sekian dari Petualang Labil edisi Air Terjun Takrubu. Btw, pada foto-foto di atas ada juga foto dari trip pertama Petualang Labil, biar bisa jadi pembanding untuk kalian berkunjung. Salam lestari, salam Petualang Labil.