Laman

Monday, June 19, 2017

Puru-Puru Cinta



Hay guys, jumpa lagi di Blog Petualang Labil, cerita perjalanan saya @gaudiano_cole menelusuri tempat-tempat dengan reputasi dunia beraroma lokal. Nusa Tenggara Timur, pecahan surga yang jatuh dari langit memang tempat terbaik untuk ribuan surga tersembunyi. Salah satu surga tersembunyinya, Pantai Puru adalah tempat yang akan Petualang Labil buatkan review-nya buat para labilholic yang unyu-unyu.
Pulau Timor adalah satu dari tiga pulau besar di NTT. Di Pulau inilah Pantai Puru akan senang hati menyambut para petualang, atau orang-orang yang mau datang berekreasi. Tidak penting suasana hatimu sedang galau atau jatuh cinta, Puru akan tetap menyambut kalian dengan senang hati. Bahkan jomblo sekalipun. Mblooo.

Perjalanannya dapat  ditempuh dari mana saja, tapi Petualang Labil ingin membuat review dari Kota Kupang yang jarak tempuhnya bisa mencapai dua jam baik menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Dari Kota Kupang Labilholic harus menempuh perjalanan menuju selatan Pulau Timor hingga mencapai daerah Amarasi Barat. Baun adalah ikon yang bisa menjadi tempat perhentian sementara Labilholic jika kelelahan. Kemudian ditempuh lagi perjalanan. Akan lumayan menantang karena perjalalan lanjutan penuh dengan bebatuan sebab infrastruktur jalan belum begitu diperhatikan oleh para pemangku kepentingan. Banyakkan urus kepentingan pribadi, mungkin.
Labilholic, pantai ini merupakan swadaya dari masyarakat sekitar pantai. Kita harus membayar uang pass agar bisa mengakses hati para warga. Nantinya, baru jalan masuk dibuka agar kita bisa melewati  gerbang utama untuk bisa mencapai pantai. Kaka nyong pung bataputar lay, tinggal bilang sah bayar uang masuk ko masuk. Kenapa harus pake mengakses hati para warga? Kaka nyong galau ko?

Selamat datang di Pantai Puru! Keindahannya akan langsung menyihir Labilholic begitu tiba. Pantai dengan garis pantai yang panjang, melengkung bagai bibir tersenyum, senyum centil memanggil agar kalian tetap nyaman. Bicara nyaman, kayanya kurang berarti kalau belum sayang. Kalau sudah sayang, ditambah nyaman, sumpah akan sulit buat move on guys. Kaka nyong curhat ko?

Warga sekitar juga menyediakan beberapa lopo yang bisa disewa labilholic. Jadi Labilholic tidak perlu repot-repot membawa perlengkapan yang aneh-aneh termaksud belis untuk proses pelamaran. Loh ini kenapa malah ngomong nikahan? Kaka nyong galau parah nah. Btw, lopo ini bisa menampung 8-15 orang, karena ukuran masing-masing lopo berbeda-beda.

Pantai Puru memiliki karakteristik sendiri. Pantai ini memiliki dua sisi. Satu sisi ini terdiri dari pasir yang sangat panjang ke arah timur. Dan sisi sebaliknya ada bebatuan karang yang keras dan tajam. Karena sangat tajam, karang-karang ini bisa melukai kaki kita, jadi mesti pakai alas kaki yang pas biar nyaman saat berjalan di atas karang. Berjalan mesti hati-hati. Terlalu beresiko kalau kita tidak berhati-hati. Seperti memilih pasangan, setelah melalui karang-karang percobaan, ternyata jatuh pada orang yang salah, sakit kan? Iya kak, sakitnya tuh bukan cuman di sini, sakitnya dimana-mana.



Sunsetnya juga, wah, benar-benar susah move on, man! Bahkan sampai matahari hilang di balik bukit yang menjadi benteng pantai, keindahannya tidak akan pudar sedikitpun. Dan, yang jomblo dilarang baper.

. Nikmati keindahan ciptaan Tuhan itu. Pantai Puru memberikan cinta kepada kita, bukan pura-pura  Cinta guys. Yang Petualang Labil suka, karena Pantai Puru merupakan swadaya masyarakat, mereka benar-benar merawat aset ini dengan baik. Setelah banyak orang beranjak pulang, para warga akan datang dan membersihkan pantai dari sampah yang ditinggalkan oleh wisatawan. Tapi Petualang Labil menyarankan, supaya Labilholic tidak seenaknya membuang sampah sembarangan. Warga memang membersihkan, tapi bukan berarti kita seenaknya membuang sampah sembarangan.
 Sebelumnya, Petualang Labil pernah datang ke Pantai Puru bulan Maret tahun 2016 lalu, saat itu masyarakat sekitar secara gotong royong memperindah pantai ini dengan membangun lopo-lopo yang Petualang Labil ceritakan tadi. Mereka juga membangun setapak di atas karang. Banyak juga waktu itu disediakan tempat sampah supaya pantai tetap terjaga kebersihan dan keindahannya.

Keren? Jelas keren choy. Nikmat Tuhan mana coba yang berani kalian dustakan? Pantai Puru masih termaksud pantai yang baru dikenal secara luas oleh masyarakat. Jadi kewajiban kita untuk menjaganya. Tidak membuang sampah sembarangan, toh masyarakat juga sudah banyak tempat sampah di sepanjang pantai agar sampah tidak dibuang sembarangan. Jangan lupa agar tidak mencoret-coret karang. Jadinya kan tidak alami, terlihat sangat jelek. Pikiran jelek itu segera dibuang jauh-jauh kalau kalian ingin melakukan trip. Kalau alam terlihat indah, kita juga yang bahagia.


Sekian review tidak jelas tentang Pantai Puru ala Petualang Labil. Belum semua keajaiban Petualang Labil sampaikan, jadi silahkan datang sendiri untuk mengeksplorasi Pantai Puru. Sampai jumpa di postingan selanjutnya, Labilholic.