Laman

Tuesday, March 7, 2017

Ungkapan Cinta Semesta



Musim hujan. Mager laper baper, kelar dahh. Jadi sulit mau melakukan aktivitas ke luar rumah. Bagaimana mau adventure kalau hujan? Tapi bagaimanapun, hujan merupakan berkat yang diberikan Tuhan. Hujan merupakan salah satu dari seluruh kesatuan alam ini yang tidak bisa dipisahkan bahkan dengan kekuatan apapun. Maka dari itu, kita tetap bertekad buat adventure walaupun ini musim hujan. Tenang saja, ada mantel, beres kan? 
Sebelumnya, perkenalkan dulu, Iwan, Erik, Rony (IG: @ony_wae) dan Torres (IG: @rudiadu). Adventure yang Petualang Labil lakukan adalah menuju ke Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kabupaten ini merupakan surga spot-spot trip terbaik di Pulau Timor. Ada banyak tempat yang punya reputasi tinggi di Timor Tengah Selatan yang pantas untuk dikunjungi, dinikmati, dan disyukuri karena jelas, bukti cinta Tuhan berikan kepada kita umat manusia. Nah, tempat yang kami kunjungi adalah Air Terjun Hati.
Awalnya kami pergi ke Ibukota Timor Tengah Selatan, Kota Soe dari pukul 07.30 pm tanggal 10 Februari 2017. Dikalkulasikan dengan waktu istirahat di perjalanan, pengisian bensin di SPBU Takari, singgah sebentar buat arisan jomblo, total kami menghabiskan dua setengah jam perjalanan. Perjalanan malam menyenangkan, namun agak sedikit berbahaya karena orang jahat bisa tiba-tiba muncul dan berbuat hal yang tidak kita inginkan.
Hutan camplong menjadi momok tersendiri kalau melakukan perjalanan malam. Hantu yang bergentayangan bersama kenangan dengan si mantan mungkin akan membuat kita ketakutan. Untungnya malam itu banyak kendaraan yang melakukan perjalanan jadi kami terselamatkan dari semua hantu-hantu kenangan yang berterbangan dari satu pohon ke pohon ingatan lainnya. Ha!
Sampai di Soe, kami menginap di emperan toko? Ya enggak lah. Kami menginap di rumah Kakak Perempuan Iwan yang kami sapa dengan sebuat Ma’ Ice. Ma’ Ice sangat baik kepada kami. Diberikannya kepada kami teh hangat buat menghangatkan suhu tubuh kami yang menerjang dinginnya malam, sekalipun tak sedingin tatapan Aishwarya Rai. Setelahnya kami langsung beristirahat.
Besok paginya Petualang Labil berangkat ke air terjun Oenitas. Kebetulan sudah dibahas tentang Air Terjun Oenitas, jadi teman-teman silahkan pergi ke perempatan, lalu belok kiri, melewati hutan kabut lalu belok ke kanan, jangan lupa singgah sebentar ke warung Paman Jones. Lanjutkan perjalanan nanti ada rumah mantan saya, nah di situ lempar saja rumahnya pakai batu. Sebentar kalau anjingnya kejar, silahkan lari melewati kebun jagung  di sebelahnya. Kalau kalian berhasil, kalian akan mendapati artikel saya yang berjudul The Trip-Air Terjun Oenitas, Babia dan Pantai Banli. Silahkan dibaca artikelnya biar tahu tentang Air Terjun Oenitas.
Nih, perjalanan yang saya sesuaikan dengan judulnya adalah ketika Petualang Labil pergi ke salah satu spot yang diberi nama Air Terjun Hati. Kami berangkat pagi, langsung menembus jantung hati kota Soe, bergerak sekitar beberapa kilometer ke Kecamatan Molo Selatan hingga tiba di sebuah desa bernama Noelaku. Mungkin 20 menit perjalanan yang ditempuh akan dihabiskan hingga akhirnya tiba di Noelaku. Tentu saja akses jalan yang belum memadai lagi-lagi menjadi kekurangan besar yang belum disadari pemerintah. Ibarat kalau pacaran, cewek-cewek akan selalu berkata, “Gak peka banget sih?” Diomelin, kelar hidup elu! Tapi sebagai gantinya, pemandangan sabana terhampar begitu gurih, seperti karpet hijau yang membentang. Jatuh cintanya dobel-dobel bro!
Tiba di Noelaku, kami memarkir kendaraan kami dan berjalan kaki sekitar 49,3 meter hingga mencapai aliran air dari Air Terjun Hati. Bagaimana Petualang Labil bisa mengetahui jaraknya 49,3 meter? Tebak saja. Namanya juga labil.
Kalau sudah sampai di sini, perhatikan langkah kaki kalian. Medan di sini memiliki kemiringan yang lumayan terjal, dan jalanannya lumayan licin. Jadi kalau jalan harus ekstra hati-hati, bila perlu kalian berpegangan pada batang pohon. Biar selamat, jangan bercanda yang berlebihan yang mengancam keselamatan kalian. Soalnya kalau sampai jatuh, yah jatuh. Dan perlu teman-teman labil ketahui, aliran air ini memiliki tiga buah kolam alami. Ada yang paling atas, bagian tengah juga ada. Dan, kolam yang paling bawah itu merupakan air terjun. Jadi kami tidak bermain di dua kolam teratas, tapi kami langsung menuju ke kolam terbawah yaitu air terjun hati itu sendiri. 
Tadaa! Inilah dia Air Terjun Hati yang sudah viral di instagram itu. Aku telat datangnya ya? Tapi tidak apa-apa, yang penting Petualang Labil telah sampai ke sini. Dan sembari kami menunggu pengunjung lain pergi dari sana, karena kita ngantri buat foto, kami beristirahat sejenak. Banyak orang bilang, bentuknya tidak persis dengan bentuk hati. Kami tidak memperdulikan kata orang. Semesta sudah mengungkapkan cintanya, mengapa kita tidak tenggelam di dalam hatinya? Daripada protes, mending disyukuri. Betul atau benar? 
  Ritual penting yang melekat dari adventure, pengambilan foto. Yap! Narsis mode on! Kami langsung mengambil beberapa gambar, mengabadikan kenangan perjalanan ini, dan menghapus semua kenangan bersama si doi. Tapi kami tidak akan bisa melupakan bagaimana si Erik dengan congkaknya berjalan di atas lumut tapi akhirnya terjatuh. Begitu berdiri, dia jatuh lagi. Ekspresinya, kalau kata orang Kupang, “Muka bingung memang”.

Bersenang-senang dulu, melepaskan beban yang dunia pinta untuk kita pikul. Sekalipun cuman sejenak, kita perlu refresh setiap aktifitas kita dan alam, sudah memiliki segalanya untuk membantu kita menyegarkan beban di kepala. Yang terpenting adalah seringan apa langkah kakimu melangkah jauh, dan seberapa bertanggung jawab tanganmu untuk tidak merusak alam kita yang indah.


Masih ada tempat lain yang akan kami kunjungi. Setelah memuaskan diri, kami segera beranjak. Tujuan Petualang Labil berikutnya adalah, Noinbila. Ceritanya di Petualang Labil bulan depan. Salam lestari, jagalah kebersihan dan keasrian alam.