Laman

Monday, May 22, 2017

Para Pejuang Fetonai


Ciehh, yang kangen baca blog Petualang Labil, ciehh, ciehh.. Keren gak? Ceritanya bagus kan? Fotonya gurih kan? Apa kakak Labilers yang keren? Apa lagi penulisnya, wow keren banget! Tidak seperti yang dikatakan orang, memuji diri sendiri adalah salah satu gejala awal dari penyakit jiwa. Cek saraf sana. Aku? Kamu? Ohh, aku yang gila? Toh yang penting kalian merasa terhibur, aku terharu. Hiks.
Edisi kali ini, Petualang Labil berkunjung lagi ke Fetonai. Kabar gembiranya, cuaca cerah, secerah hatiku. Kenapa hatiku begitu cerah? Karena blog Petualang Labil udah ada yang beriklan. Adalah YoExplore Indonesia yang merupakan sebuah online marketplace yang menawarkan berbagai macam aktifitas wisata unik di Indonesia. Jadi buat Labilholic bisa berkunjung untuk sekedar lihat-lihat saja dulu. Kalau tertarik, bisa melakukan pemesanan. Mau alamatnya? Bisa klik langsung di sini atau klik banner YoExplore di kanan atas blog Petualang Labil.
Oh ya, hampir lupa memperkenalkan para pejuang Fetonai alias labilers. Yang pertama, masih ada Torres (IG: @rudiadu), Erik dan Iwan, lalu teman-teman baru nihh ada Ole, Ita, Ipit (IG: @ipitsaja), Engki (IG: 1st.omen_jr), Endah juga ada (IG: @kim_endah). Silahkan follow instagram mereka yang keren, jangan lupa follow instagram saya juga @gaudiano_cole yang pastinya lebih keren lagi :D
Rencana ke Fetonai memang sudah direncanakan semenjak februari lalu, namun baru direalisasikan april kemarin. Tapi, walaupun terlambat tidak apa-apa, sepanjang masih bisa diwujudkan. Kami sepakat untuk pergi saat libur tanggal 24 april 2017. Oh ya, sebelumnya petualang labil sudah pernah menceritakan kisah tentang Fetonai. Bagi yang belum sempat lihat, bisa klik Pelarian ke Fetonai biar bisa melihat perbedaan perjalanan kali ini.
Sebelumnya, jalan menuju Fetonai sulit sekali. Infrastruktur sangat tidak memadai. Tapi untuk trip edisi kali ini sudah ada perubahan, walaupun belum terlalu signifikan. Dan, dan kenapa bahasa yang saya gunakan ada bau-bau formal yah? Ini lagi ngerjain blog apa ngerjain skripsi? Ya ampun, gak apa-apa dehh.  
Batu Hitam menjadi perhentian pertama kami. Udaranya sejuk-sejuk merangsang. Meransang paru-paru maksudnya. Dilarang piktor lu semua. Belum apa-apa pikiran sudah mesum. Maksudnya, kalo tinggal di kota, menghirup udara kotor berupa asap knalpot kendaraan, asap pabrik, juga debu. Polusi menyayat paru-paru. Tapi coba kalian bertolak ke tempat-tempat yang jauh, dijamin udaranya nikmat buat dihirup choy. Bagi teman-teman di Kupang, tempat ini salah satu rekomendasinya. Pemandangannya sudah pasti buat mata meleleh.



Kami kembali melanjutkan perjalanan sekitar 20-30 menit untuk beristirahat di spot berikutnya. Kali ini sebuah bukit yang hampir gersang sedang menatap ke laut. Hamparan laut membiru sementara ombak bergulung-gulung terlihat begitu ciamik! Pokoknya, pecah! Sapi pecah! Oh bukan, sapi perah maksudnya. Jangan nyengir donk, nanti lu dikira gila. Tuh kan nyengir sendiri. Jadi kamu kan yang gila, bukan saya. Dan yah, agak panas memang, apalagi ini sudah jam 1 siang. Sambil makan cilok, kami beristirahat. Mengabadikan moment itu sudah pasti. Yakin kamu tidak mau mengabadikan moment ini dengan diriku?

Setengah jam kira-kira kami lalu bertolak menuju pantai. Menjelang Desa Tasikona jalanan rusak sudah menanti. Serius jalannya sangat menyulitkan. Bisa dibilang ada beberapa yang bisa menyebabkan kecelakaan, jadi buat labilholic harus hati-hati kalau ke sini. Ibaratnya bro pacarin anak orang dan harus menghadap bapaknya yang tentara. Bisa dibayangkan bukan? Kalau saya tidak bisa membayangkan karena dari lahir belum pernah pacaran. Jomblo dari lahir?
Walaupun jalanan rusak, tapi kami akhirnya tiba juga di pantai. Masih bagus seperti sebelumnya. Terlihat beberapa anak kecil main di laut sedangkan orang tua mereka mengambil pasir di pantai dan mengangkutnya menggunakan truk. Kami terus menyusuri pantai, dan mengambil beberapa gambar.
Hingga sore harinya.
Selanjutnya pulang, bercahayakan mentari yang berguling masuk ke dalam laut.
Langit emas menjadi outro yang manis dari perjalanan ini. Well, sekian untuk kisah Petualang Labil bulan ini. Tetap pantau blog Petualang Labil guys! Jangan lupa buat follow juga blog Petualang Labil. Sampai jumpa di cerita berikutnya.
Apa lagi yang kalian tunggu? Menunggu quote bijak ala Petualang Labil geto? Ciyus nih? Mantap! Kalo jadi fans Petualang Labil, total adalah nomor satu. Yang kedua, harus labil, yang penting kalau nge-trip kalian dilarang buang sampah sembarangan dan tidak boleh melakukan vandal. Perbuatan bijak selalu lahir dari pemikiran yang bijak. Siramilah kepala kalian dengan hal-hal positif, sudah pasti perbuatan kalian positif. Sadarlah dunia ini memiliki umur yang lebih panjang dari kita manusia. Kita perlu, dan memang perlu untuk melestarikan alam. Keindahannya bukan hanya menjadi hak kita, tapi juga anak cucu kita kelak. Kewajiban menjaga alam yang kita lakukan hari ini, akan menjadi hasil yang dinikmati generasi berikutnya kelak, sebagaimana kita mendapatnya dari generasi sebelum kita yang telah mewariskan alam dari Tuhan Sang Maha Pencipta. Salam lestari Petualang Labil.