Hay guys, jumpa
lagi di Blog Petualang Labil, cerita perjalanan saya @gaudiano_cole menelusuri
tempat-tempat dengan reputasi dunia beraroma lokal. Nusa Tenggara Timur,
pecahan surga yang jatuh dari langit memang tempat terbaik untuk ribuan surga
tersembunyi. Salah satu surga tersembunyinya, Pantai Puru adalah tempat yang
akan Petualang Labil buatkan review-nya buat para labilholic yang unyu-unyu.
Pulau Timor
adalah satu dari tiga pulau besar di NTT. Di Pulau inilah Pantai Puru akan senang
hati menyambut para petualang, atau orang-orang yang mau datang berekreasi.
Tidak penting suasana hatimu sedang galau atau jatuh cinta, Puru akan tetap
menyambut kalian dengan senang hati. Bahkan jomblo sekalipun. Mblooo.
Perjalanannya
dapat ditempuh dari mana saja, tapi Petualang
Labil ingin membuat review dari Kota Kupang yang jarak tempuhnya bisa mencapai
dua jam baik menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Dari Kota Kupang
Labilholic harus menempuh perjalanan menuju selatan Pulau Timor hingga mencapai
daerah Amarasi Barat. Baun adalah ikon yang bisa menjadi tempat perhentian
sementara Labilholic jika kelelahan. Kemudian ditempuh lagi perjalanan. Akan
lumayan menantang karena perjalalan lanjutan penuh dengan bebatuan sebab
infrastruktur jalan belum begitu diperhatikan oleh para pemangku kepentingan.
Banyakkan urus kepentingan pribadi, mungkin.
Labilholic,
pantai ini merupakan swadaya dari masyarakat sekitar pantai. Kita harus
membayar uang pass agar bisa mengakses hati para warga. Nantinya, baru jalan
masuk dibuka agar kita bisa melewati
gerbang utama untuk bisa mencapai pantai. Kaka nyong pung bataputar lay,
tinggal bilang sah bayar uang masuk ko masuk. Kenapa harus pake mengakses hati
para warga? Kaka nyong galau ko?
Selamat datang
di Pantai Puru! Keindahannya akan langsung menyihir Labilholic begitu tiba.
Pantai dengan garis pantai yang panjang, melengkung bagai bibir tersenyum,
senyum centil memanggil agar kalian tetap nyaman. Bicara nyaman, kayanya kurang
berarti kalau belum sayang. Kalau sudah sayang, ditambah nyaman, sumpah akan
sulit buat move on guys. Kaka nyong curhat ko?
Warga sekitar
juga menyediakan beberapa lopo yang bisa disewa labilholic. Jadi Labilholic
tidak perlu repot-repot membawa perlengkapan yang aneh-aneh termaksud belis
untuk proses pelamaran. Loh ini kenapa malah ngomong nikahan? Kaka nyong galau
parah nah. Btw, lopo ini bisa menampung 8-15 orang, karena ukuran masing-masing
lopo berbeda-beda.
Pantai Puru
memiliki karakteristik sendiri. Pantai ini memiliki dua sisi. Satu sisi ini
terdiri dari pasir yang sangat panjang ke arah timur. Dan sisi sebaliknya ada
bebatuan karang yang keras dan tajam. Karena sangat tajam, karang-karang ini
bisa melukai kaki kita, jadi mesti pakai alas kaki yang pas biar nyaman saat
berjalan di atas karang. Berjalan mesti hati-hati. Terlalu beresiko kalau kita
tidak berhati-hati. Seperti memilih pasangan, setelah melalui karang-karang
percobaan, ternyata jatuh pada orang yang salah, sakit kan? Iya kak, sakitnya
tuh bukan cuman di sini, sakitnya dimana-mana.
Sunsetnya juga,
wah, benar-benar susah move on, man! Bahkan sampai matahari hilang di balik
bukit yang menjadi benteng pantai, keindahannya tidak akan pudar sedikitpun.
Dan, yang jomblo dilarang baper.
. Nikmati
keindahan ciptaan Tuhan itu. Pantai Puru memberikan cinta kepada kita, bukan
pura-pura Cinta guys. Yang Petualang
Labil suka, karena Pantai Puru merupakan swadaya masyarakat, mereka benar-benar
merawat aset ini dengan baik. Setelah banyak orang beranjak pulang, para warga
akan datang dan membersihkan pantai dari sampah yang ditinggalkan oleh
wisatawan. Tapi Petualang Labil menyarankan, supaya Labilholic tidak seenaknya
membuang sampah sembarangan. Warga memang membersihkan, tapi bukan berarti kita
seenaknya membuang sampah sembarangan.
Sebelumnya, Petualang Labil pernah datang ke
Pantai Puru bulan Maret tahun 2016 lalu, saat itu masyarakat sekitar secara
gotong royong memperindah pantai ini dengan membangun lopo-lopo yang Petualang
Labil ceritakan tadi. Mereka juga membangun setapak di atas karang. Banyak juga
waktu itu disediakan tempat sampah supaya pantai tetap terjaga kebersihan dan
keindahannya.
Keren? Jelas
keren choy. Nikmat Tuhan mana coba yang berani kalian dustakan? Pantai Puru
masih termaksud pantai yang baru dikenal secara luas oleh masyarakat. Jadi
kewajiban kita untuk menjaganya. Tidak membuang sampah sembarangan, toh
masyarakat juga sudah banyak tempat sampah di sepanjang pantai agar sampah
tidak dibuang sembarangan. Jangan lupa agar tidak mencoret-coret karang.
Jadinya kan tidak alami, terlihat sangat jelek. Pikiran jelek itu segera
dibuang jauh-jauh kalau kalian ingin melakukan trip. Kalau alam terlihat indah,
kita juga yang bahagia.
Sekian review
tidak jelas tentang Pantai Puru ala Petualang Labil. Belum semua keajaiban
Petualang Labil sampaikan, jadi silahkan datang sendiri untuk mengeksplorasi
Pantai Puru. Sampai jumpa di postingan selanjutnya, Labilholic.