Ciehh, yang kangen baca blog Petualang Labil,
ciehh, ciehh.. Keren gak? Ceritanya bagus kan? Fotonya gurih kan? Apa kakak
Labilers yang keren? Apa lagi penulisnya, wow keren banget! Tidak seperti yang dikatakan
orang, memuji diri sendiri adalah salah satu gejala awal dari penyakit jiwa.
Cek saraf sana. Aku? Kamu? Ohh, aku yang gila? Toh yang penting kalian merasa
terhibur, aku terharu. Hiks.
Edisi
kali ini, Petualang Labil berkunjung lagi ke Fetonai. Kabar gembiranya, cuaca
cerah, secerah hatiku. Kenapa hatiku begitu cerah? Karena blog Petualang Labil udah ada yang beriklan. Adalah YoExplore Indonesia yang merupakan sebuah
online marketplace yang menawarkan berbagai macam aktifitas wisata unik di
Indonesia. Jadi buat Labilholic bisa berkunjung untuk sekedar lihat-lihat saja
dulu. Kalau tertarik, bisa melakukan pemesanan. Mau alamatnya? Bisa klik
langsung di sini atau klik banner YoExplore di
kanan atas blog Petualang Labil.
Oh
ya, hampir lupa memperkenalkan para pejuang Fetonai alias labilers. Yang
pertama, masih ada Torres (IG: @rudiadu), Erik dan Iwan, lalu teman-teman baru
nihh ada Ole, Ita, Ipit (IG: @ipitsaja), Engki (IG: 1st.omen_jr), Endah juga
ada (IG: @kim_endah). Silahkan follow instagram mereka yang keren, jangan lupa
follow instagram saya juga @gaudiano_cole yang pastinya lebih keren lagi :D
Rencana ke Fetonai memang sudah direncanakan
semenjak februari lalu, namun baru direalisasikan april kemarin. Tapi, walaupun
terlambat tidak apa-apa, sepanjang masih bisa diwujudkan. Kami sepakat untuk
pergi saat libur tanggal 24 april 2017. Oh ya, sebelumnya petualang labil sudah
pernah menceritakan kisah tentang Fetonai. Bagi yang belum sempat lihat, bisa
klik Pelarian ke Fetonai biar bisa melihat perbedaan
perjalanan kali ini.
Sebelumnya, jalan menuju Fetonai sulit sekali.
Infrastruktur sangat tidak memadai. Tapi untuk trip edisi kali ini sudah ada
perubahan, walaupun belum terlalu signifikan. Dan, dan kenapa bahasa yang saya
gunakan ada bau-bau formal yah? Ini lagi ngerjain blog apa ngerjain skripsi? Ya
ampun, gak apa-apa dehh.
Batu
Hitam menjadi perhentian pertama kami. Udaranya sejuk-sejuk merangsang.
Meransang paru-paru maksudnya. Dilarang piktor lu semua. Belum apa-apa pikiran
sudah mesum. Maksudnya, kalo tinggal di kota, menghirup udara kotor berupa asap
knalpot kendaraan, asap pabrik, juga debu. Polusi menyayat paru-paru. Tapi coba
kalian bertolak ke tempat-tempat yang jauh, dijamin udaranya nikmat buat
dihirup choy. Bagi teman-teman di Kupang, tempat ini salah satu rekomendasinya.
Pemandangannya sudah pasti buat mata meleleh.
Kami
kembali melanjutkan perjalanan sekitar 20-30 menit untuk beristirahat di spot
berikutnya. Kali ini sebuah bukit yang hampir gersang sedang menatap ke laut.
Hamparan laut membiru sementara ombak bergulung-gulung terlihat begitu ciamik!
Pokoknya, pecah! Sapi pecah! Oh bukan, sapi perah maksudnya. Jangan nyengir
donk, nanti lu dikira gila. Tuh kan nyengir sendiri. Jadi kamu kan yang gila,
bukan saya. Dan yah, agak panas memang, apalagi ini sudah jam 1 siang. Sambil
makan cilok, kami beristirahat. Mengabadikan moment itu sudah pasti. Yakin kamu
tidak mau mengabadikan moment ini dengan diriku?
Setengah
jam kira-kira kami lalu bertolak menuju pantai. Menjelang Desa Tasikona jalanan
rusak sudah menanti. Serius jalannya sangat menyulitkan. Bisa dibilang ada
beberapa yang bisa menyebabkan kecelakaan, jadi buat labilholic harus hati-hati
kalau ke sini. Ibaratnya bro pacarin anak orang dan harus menghadap bapaknya
yang tentara. Bisa dibayangkan bukan? Kalau saya tidak bisa membayangkan karena
dari lahir belum pernah pacaran. Jomblo dari lahir?
Walaupun
jalanan rusak, tapi kami akhirnya tiba juga di pantai. Masih bagus seperti
sebelumnya. Terlihat beberapa anak kecil main di laut sedangkan orang tua
mereka mengambil pasir di pantai dan mengangkutnya menggunakan truk. Kami terus
menyusuri pantai, dan mengambil beberapa gambar.
Hingga
sore harinya.
Selanjutnya
pulang, bercahayakan mentari yang berguling masuk ke dalam laut.
Langit
emas menjadi outro yang manis dari perjalanan ini. Well, sekian untuk kisah
Petualang Labil bulan ini. Tetap pantau blog Petualang Labil guys! Jangan lupa
buat follow juga blog Petualang Labil. Sampai jumpa di cerita berikutnya.
Apa
lagi yang kalian tunggu? Menunggu quote bijak ala Petualang Labil geto? Ciyus
nih? Mantap! Kalo jadi fans Petualang Labil, total adalah nomor satu. Yang
kedua, harus labil, yang penting kalau nge-trip kalian dilarang buang sampah sembarangan
dan tidak boleh melakukan vandal. Perbuatan bijak selalu lahir dari pemikiran
yang bijak. Siramilah kepala kalian dengan hal-hal positif, sudah pasti
perbuatan kalian positif. Sadarlah dunia ini memiliki umur yang lebih panjang
dari kita manusia. Kita perlu, dan memang perlu untuk melestarikan alam.
Keindahannya bukan hanya menjadi hak kita, tapi juga anak cucu kita kelak.
Kewajiban menjaga alam yang kita lakukan hari ini, akan menjadi hasil yang
dinikmati generasi berikutnya kelak, sebagaimana kita mendapatnya dari generasi
sebelum kita yang telah mewariskan alam dari Tuhan Sang Maha Pencipta. Salam
lestari Petualang Labil.